Jumat, 04 Januari 2013

PROGRAM PEMBELAJARAN PAUD



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Layanan pendidikan anak usia dini dapat berupa KB dan TK yang memerlukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini merupakan kegiatan yang dibuat guru dalam rangka membelajarkan anak yang berarti membuat anak dalam kondisi belajar. Kegiatan pembelajaran ini digunakan untuk memberikan arahan dalam menyiapkan, melaksanakan dan mengevalusi kegiatan pembelajaran anak. Pembelajaran yang tepat akan memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar anak.

Kegiatan pembelajaran yang di susun secara baik akan menjadi jaminan separuh kegiatan yang berhasil di laksanakan, bagi seorang pendidik menyusun kegiatan pembelajaran bagi anak usia dini merupakan sebuah tantangan khusus karena pembelajaran di TK  dan di KB memerlukan kegiatan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak. Karena itulah dalam kegiatan pembelajaran harus serat dengan kegiatan-kegiatan main yang mampu menarik perhatian anak usia dini.

2.      Rumusan masalah
a.       Apa saja program pembelajaran di TK?
b.      Apa saja kegiatan pembelajaran di TK?
c.       Apa saja kegiatan pembelajaran di kelompok bermain?

3.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui program pembelajaran apa saja yang ada di TK
b.      Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran apa saja yang ada di TK
c.       Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran apa saja yang ada di kelompok bermain





BAB II
ISI
A.    Program pembelajaran di TK
1.      Pengelolaan pembelajaran di TK
Adapun pengelolaan pembelajaran di TK adalah:
a.       Pengaturan ruangan/ kelas
Ruangan/ kelas diatur sedemikian rupa, sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seefisien mungkin. Dalam pengaturan ruangan/ kelas ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1.      Susunan meja, kursi anak bersifat fleksibel dan dapat berubah-berubah
2.      Pada waktu mengikuti kegiatan, anak tidak selalu duduk dikursi, tetap dapat juga duduk di tikar/ karpet
3.      Penyediaan alat bermain/ sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
4.      Pengelompokan meja disesuaikan dengan kebutuhan sehingga cukup ruang gerak bagi anak didik
b.      Pengorganisasian anak didik
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh guru sehari-hari dapat dilaksanakan dalam bentuk:
1.      Kegiatan klasikal
Kegiatan klasikal artinya kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu kegiatan yang sama. Pengorganisasian anak pada saat kegiatan awal dan akhir pada umumnya dilaksanakan dengan kegiatan klasikal
Contoh:
Dalam kegiatan klasikal, teknik/metode yang dapat digunakan misalnya menyanyi, bercakap-cakap, bercerita dan lain-lain.
2.      Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Hal yang perlu di perhatikan pada kegiatan kelompok hendaknya dipilih kegiatan yang diperkirakan anak dapat menyelesaikan kegiatan dalam waktu yang hamper bersamaan. Pada umumnya kegiatan kelompok digunakan untuk pengorganisasian anak pada saat kegiatan inti.
Contoh:
Dalam kegiatan kelompok terdapat beberapa kegiatan, dimana satu kelompok yang terdiri dari beberapa anak yang mengerjakan kegiatan yang sama. Sebelum anak dibagi dalam kelompok, guru hendaknya menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas masing-masing kelompok yang telah direncanakan.
3.      Kegiatan individual
Kegiatan individual artinya setiap anak dimungkinkan memilih kegiatan sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.
Contoh:
Pada kegiatan pembelajaran berdasarkan minat, anak melakukan kegiatan individual dengan memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan keinginannya.

c.       Pengaturan alat/ sumber belajar
Alat/ sumber belajar di TK dapat di bedakan menjadi dua kelompok, yakni alat/ sumber belajar didalam ruangan/ kelas dan alat/ sumber belajar diluar ruangan kelas.
1.      Alat/ sumber belajar didalam ruangan/ kelas
Alat/ sumber belajar didalam ruangan/ kelas diatur sedemikian rupa sesuai dengan situasi, kondisi dan model pembelajaranyang diterapkan di TK
(a)    Pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengamatan
Kegiatan pengaman digunakan pada model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman. Kegiatan adalah kegiatan yang dimaksudkan agar anak-anak yang telah menyelesaikan tugas terlebih dahulu dalam kelompok dan kegiatan pada kelompok lain tidak terdapat tempat duduk yang kosong sehingga anak tersebut tidak mengganggu teman lain. Alat-alat bermain/ sumber belajar pada kegiatan pengaman  antara lain misalnya balok-balok bangunan, mainanan konstruksi, macam-macam kendaraan, kotak menara, alat pertukangan, leg puzzle, permainan pola dan alat bermain/ sumber belajar lainnya.
(b)   Pembelajaran kelompok dengan sudut- sudut kegiatan
Alat/ sumber belajar yang diperlukan pada pembelajaran kelompok dengan sudut-sudut kegiatan diatur sedemikian lupa didalam ruangan/ kelas dan disusun menurut sifat dan tujuan kegiatannya. Alat/ sumber belajar yang disediakan dalam sudut-sudut ini beraneka ragam alat/ sumber belajar yang dapat meransang anak untuk melakukan kegiatan bermain dengan tangan. Sudut-sudut kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(1)   Sudut keluarga
Alat-alat yang disediakan antara lain, seperti meja-kursi tamu, meja kursi makan, peralatan makan, tempat tidur dan kelengkapannya, lemari pakaian, lemari dapur, rak piring, peralatan masak (kompor, panci, dan sebagainya), setrika, cermin, bak cucian/ ember, papan cucian, serbet, celemek, boneka, dan sebagainya.
(2)   Sudut alam sekitar dan pengetahuan
Alat-alat yang disediakan antara lain, akuarium beserta kelengkapannya, timbangan, biji-bijian dengan tempatnya, batu-batuan, gambar proses pertumbuhan tanaman, magnet, kaca  pembesar, benda-benda laut seperti kulit-kulit kerang, meja untuk tempat benda-benda yang menjadi objek pengetahuan, alat-alat menyelidiki alam sekitar dan sebagainya.  
(3)   Sudut pembangunan
Alat-alat yang disediaka antara lain alat-alat untuk permainan kontruksi, seperti balok-balok bangunan, alat-alat pertukangan, rak-rak tempat balok, macam-macam kendaraan kecil, permainan logo, menara gelang, permainan pola, kotak menra dan sebagainya.
(4)   Sudut kebudayaan
Alat-alat yang disediakan terdiri dari peralatan music/ perkusi, rak-rak buku atau perpustakaan, buku-buku bergambar (seri binatang, seri buah-buahan, seri bunga-bungaan), buku-buku pengetahuan, peralatan untuk kreativitas, alat-alat untuk pengenalan bentuk, warna, konsep bilangan, symbol-simbol dan sebagainya.
(5)   Sudut ke Tuhanan
Alat-alat yang disediakan antara lain seperti maket-maket rumah ibadah (mesjid, gereja, pura, wihara), peralatan ibadah, alat-alat lain yang sesuai untuk menjalankan agama,gambar yang memupuk rasa ke Tuhanan dan sebagainya.
(c)    Pembelajaran berdasarkan minat
Pembelajaran berdasarkan minat menggunakan 10 area yaitu area agama, balok, bahasa, drama, matematika, IPA, music, seni/ motorik halus, pasir dan air, membaca dan menulis. Alat/ sumber belajar berdasarkan minat anak antara lain sebagai berikut:
(1)   Area agama
Maket tempat ibadah (mesjid, gereja, pura, wihara), gambar tata cara shalat, gambar tata cara berwudhu, sajadah, mukena, peci, kain sarung, kerudung, buku iqra, dan sabagainya.
(2)   Area balok
Balok-balok berbagai ukuran dan warna, logo,lotto sejenis, lotto berpasangan, kepingan geometri dari triplek berbagai ukuran dan warna, kotak geometri, kubus berpola, tusuk gigi dan lain sebagainya.


(3)   Area berhitung/ matematika
Lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang, puzzle, konsep bilangan, kubus permainan, pohon hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek, ukuran tebal tipis, tutup botol, pensil, manic-manik, gambar buah-buahan dan sebagainya.
(4)   Area IPA
Macam-macam tiruan binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses pertumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hijau, beras), kerang, batu kerikil, pasir, bunga karang, magnet dan sebagainya.
(5)   Area music
Seruling, kastanyet, maracas, organ kecil, tamburin, kerincingan, tri angle, gitar kecil, word block, kulintang, angklung, biola, piano, harmonica, gendang, rebana dan sebagainya.
(6)   Area bahasa
Buku-buku cerita, gambar seri, kartu kategori kata, nama-nama hari, boneka tangan, panggung boneka, papan planel, kartu nama-nama hari, kartu nama-nama, majalah anak, Koran, macam-macam gambar sesuai tema dan sebagainya.
(7)   Area membaca dan menulis
Buku tulis, pensil warna, pencil 2B, kartu huruf, kartu kata, kartu gambar dan sebagainya
(8)   Area drama
Tempat tidur anak (boneka), lemari kecil, meja kursi kecil, kompor-komporan, piring, sendok, garpu, gelas, cangkir, teko, keranjang belanja, mixer, blender, sikat gigi, odol, dan sebagainya.
(9)   Area pasir/ air
Bak pasir/bak air, akuarium kecil, ember kecil, gayung, garpu garuk, botol-botol plastic, cetakan pasir, penyiraman tanaman, dan sebagainya
(10)           Area seni dan motorik
Meja gambar, meja kursi anak, krayon, pensil berwarna, pencil 2B, kapur tulis, arang, buku gambar, kertas akdo, bahan sisa, dan sebagainya.

2.      Alat/ sumber belajar diluar ruangan kelas
Alat/ sumber belajar diluar ruangan kelas yang digunakan hendaknya memenuhi kebutuhan anak untuk memupuk perkembangan motorik, intelektual, social, dan emosional. Guru hendaknya member kesempatan kepada anak untuk memperoleh berbagai pengalaman bermain dengan menggunakan berbagai macam alat/ sumber dan memberi bantuan serta bimbingan pada saat-saat diperlukan.
Penempatan alat/sumber belajar diluar kelas diatur sedemikian rupa dengan mempertimbangkan segi keamanan anak sehingga member kebebasan gerak kepada anak dalam bermain.

B.     Kegiatan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak
1.      Bidang Pengembangan di TK
a.       Bidang Pengembangan Pembiasaan
Pembiasaan adalah upaya yang dilakukan untuk mengembangkan perilaku anak, yang meliputi perilaku keagamaan, social, emosional, dan kemandirian. Pembiasaan dilaksanakan dengan cara berikut:
1)      Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah setiap hari, misalnya berbaris, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
2)      Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan, misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, dan menjenguk teman yang sakit.
3)      Pemberian teladan adalah keegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan/ contoh yang baik kepada anak, misalnya memungut sampah di lingkungan sekolah dan santun dalam bertutur kata.
Kegiatan terpogram adalah kegiatan yang deprogram dalam kegiatan pembelajaran (program semester, SKM, dan SKH), misalnya makan bersama dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
b.      Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar
Kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai tahap perkembangannya.
1)      Kemampuan berbahasa
Agar anak mamppu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana, secara tepat, berkomunikasi secara efektif, dan membangkitkan minat anak untuk berbahasa Indonesia
2)      Kognitif
Agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan serta persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
3)      Fisik/motorik
Untuk mengenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, keterampilan tubuh, dan menerapkan cara hidup sehat.
4)      Seni
Agar anak dapat menciptakan sesuatu berdasarkan imajinasinya dan dapat menghargai hasil kreativitas.

2.      Prinsip-prinsip Pembelajaran di TK
a.       Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.
b.      Pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.
c.       Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak, baik fisisk maupunpsikologis secara optimal.
d.      Pembelajaran terpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan atau mengalami sendiri. Guru sebagai pembimbing dan fasilitator.
e.       Pemebelajaran menggunakan pendekatan tematik. Tema sebagai sarana atau wadah mengenalkan berbagai konsep pada anak, menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan kata anak, dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
f.       Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Guru hendaknya mampu menciptakan kegiatan yang menarik, yakni membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak untuk aktif mencoba, berpikir kritis, dan kreatif, serta menjadikan suasana kelas menyenangkan.
g.      Mengembangkan kecakapan hidup, yakni kecakapan yang diperlukan anak dalam kehidupan sehari-hari, seperti merawat kebersihan diri, berpakaina sendiri, menolong diri sendiri, makan sendiri, dan lain-lain.
h.      Didukung oleh lingkungan yang kondusif.
i.        Pembelajaran bermakna.
j.        Pembelajran yang dinamis dan dialogis (demokratis). Menjadiakn interaksi guru dengan anak dan anak dengan anak optimal.

3.      Asas-asas pembelajaran di TK
a.       Asas Apersepsi
Keberhasilan anak mengolah hasil belajar dipengaruhi oleh pengetahuam dan pengalaman awal yang dimiliki sebelumnya. Oleh sebab itu, pembelajaran guru hendaknya memperhatikan pengetahuan dan pengalaman awal anak tersebut agar anak bisa mencapai hasil belajar secara optimal.
b.      Asas Kekonkretan
Anak berada dalam taraf berpikir konkret. Oleh sebab itu, pembelajaran yang diberikan terhadap anak perlu menggunakan alat peraga, agar yang dipelajari anak menjadi konkret sehingga anak mudah mempelajarinya.
c.       Asas Motivasi
Belajar akan lebih optimal jika anak memiliki dorongan atau motivasi untuk belajar. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan  minat anak.
d.      Asas Bekerja Sendiri
Dengan membiasakan anka untuk bekerja sendiri akan membuat anak terlatih mandiri dan memecahkan masalahnya sendiri. Oleh sebab itu, pembelajaran yang diberikan hendaknya dapat melatih anak untuk mandiri.
e.       Asas Kerja Sama (Kooperatif)
Dengan bekerja sama, keterampilan social anak berkembang optimal. Oleh sebab itu, pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan social anak. Misalnya, menghargai pendapat anak lain, aktif dalam kerja kelompok, membantu anak lain, dan lain-lain.
f.       Asas Individualisasi
Setiap anak berbeda dengan anak lain. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan individu, misalnya perbedaan minat, gaya belajar, dan lain-lain agar anak mencapai hasil belajar secara optimal.

g.      Asas Korelasi
Aspek pengembangan yang satu berkaitan dengan aspek pengembangan yang lain, misalnya perkembangan bahasa berkaitan dengan perkembangan kognitif dan perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan perilaku (pembiasaan), dan lain-lain.
h.      Asas Belajar Seumur Hidup
Proses belajar berlangsung sepanjang hayat. Oleh sebab itu, pembelajaran di sekolah hendaknya diupayakan untuk membekali anak agar anak bisa belajar seumur hidup dan mendorong anak agar selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimanapun.

4.      Metode pembelajaran di TK
a.       Metode Bercerita
Metode bercerita berupa kegiatan menyimak tuturan lisan yang mengisahkan suatu peristiwa. Metode ini untuk mengembangkan daya imajinasi, daya pikir, emosi, dan penguasaan bahasa anak.
b.      Metode Bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anka dengan guru atau antara anak dengan anak. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dalam bentuk:
1)      Bercakap-cakap bebas
2)      Bercakap-cakap menurut poko bahasan
3)      Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri.
Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat pada tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut pokok bahasan dilakukan berdasarkan pokok bahasan tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.
c.       Metode Tanya Jawab
Metode tnaya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan tertentu kepada anak. Metode ini digunakan untuk:
1)      Mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak
2)      Member kesempatan anak untuk bertanya
3)      Mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.
d.      Metode Karya Wisata
Metode karya wisata dilakukan dengan mengajak anak untuk mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan kompetensi yang diajarkan.
e.       Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya mengupas buah, memotong rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya, menggosok gigi, mencuci tangan, dan lain-lain.
f.       Metode Sosiodrama atau Bermain Peran
Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya bermain jual beli sayur mayor, bermain menolong anak yang jatuh, bermain menyayangi keluarga, dan lain-lain.
g.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak member perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya balon ditiup, warna dicampur, air dipanaskan, tanaman disirami atau tidak disirami, dan lain-lain.

5.      Model Pembelajaran di TK
Model pembelajaran adalah langkah-lngkah pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik anak dan kompetensi yang akan dicapai, interaksi dalam proses pembelajaran, alat/media, dan penilaian.

6.      Dimensi perkembangan, bentuk kompetensi dan hasil belajar anak TK
Dibawah ini tabel dimensi perkembangan, bentuk kompetensi dan hasil belajar anak TK:
Dimensi perkembangan
Bentuk kompetensi
Hasil belajar
Fisik
Anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan kelenturan otot
1.      Anak dapat menggerakkan jari tangan untuk kelenturan otot dalam rangka keterampilan menulis
2.      Berkembangnya kemampuan motorik kasar, koordinasi, dan keseimbangan untuk melakukan berbagai gerak
Kognitif
Anak mampu mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari
1.      Anak dapat mengenali benda sekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukurannya.
2.      Anak dapat memahami konsep-konsep sains sederhana
3.      Anak dapat mengenal bilangan
4.      Anak dapat mengenal ukuran bentuk geometri
5.      Anak dapat mengenal ukuran
6.      Anak dapat mengenal konsep waktu
7.      Anak dapat memahami kinsep-konse matematika sederhana
Bahasa
Anak dapat berkomunikasi secara lisan serta memperkaya perbendaharaan kosa kata, dan menulis dengan symbol-simbol yang melambangkannya (persiapan, menulis)
1.      Anak dapat berkomunikasi secara lisan
2.      Anak dapat memperkaya kosa kata
3.      Anak dapat mengenal bentuk-bentuk symbol-simbol sederhana
4.      Anak dapat membaca gambar (pramembaca)
5.      Anak dapat pemenuhan rasa ingin tahu
6.      Anak dapat memahami bahasa isyarat
Social emosional
Anak mampu mengadakan hubungan dengan orang lain, mematuhi peraturan disiplin dan dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar
1.      Anak dapat berinteraksi dengan orang lain
2.      Anak dapat mengenal disiplin
3.      Anak dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar
4.      Anak dapat menjaga keamanan diri
5.      Anak dapat mengenal disiplin
6.      Anak dapat menunjukkan reaksi yang wajar
7.      Anak dapat menjaga diri
Seni
Anak mampu mengungkapkan gagasan dan daya ciptanya dalam berbagai bentuk
1.      Anak dapat menggambar sederhana
2.      Anak dapat mewarnai
3.      Anak dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media
4.      Anak dapat bergerak sesuai dengan irama music
5.      Anak dapat menyanyi
6.      Anak dapat bergerak mengikuti benda-benda dilingkungan (tanaman,binatang)
7.      Anak dapat melakukan senam
Moral dan nilai-nilai agama
Anak mampu percaya akan ciptaan Allah, mencintai sesama
1.      Anak dapat berdoa
2.      Anak dapat mengenal ibadah secara sederhana
3.      Anak dapat menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan
4.      Anak dapat mengenal sopan santun
5.      Anak dapat mengenal tanggung jawab
6.      Anak dapat mengenal kebersihan
7.      Anak dapat mencintai tanah air
8.      Anak dapat mengenal musyawarah dan mufakat secar sederhana


C.     Kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain
1.      Prinsip Pendidikan pada Kelompok Bermain
Kelompok Bermain merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada ajlur pendidikan nonformal dengan mengutamakan kegiatan bermain sambil belajar. Pronsip-prinsip pendidikan dalam Kelompok Bermain adalah:
a.       Setiap anak itu unik. Mereka tumbuh kembang dari kemampuan, kebutuhan, keinginan, pengalaman dan latar belakang keluarga yang berbeda.
b.      Anak usia 2-6 tahun adalah anak yang senang bermain. Bagi mereka bermaiin adalah cara mereka belajar. Untuk itu kegiatan bermain harus dapat memfasilitasi keberagaman cara belajar dalam suasana senang, suka rela dan kasih sayang dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekkitar.
c.       Pendidik yang bertugas dalam kegiatan bermain adalah pendidik yang memiliki kemauan mendidik, memahami anak, bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki anak, penuh kasih sayang dan kehangatan serta bersedia bermain dengan anak.

2.      Perencanaan Program Pembelajaran
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun pembelajaran. Kegiatan yang harus disusun dan ditetapkan meliputi:
Sesuai dengan sistem semester, ada tiga macam perencanaan kegiatan bermain di Kelompok Bermain, yaitu:
a.       Perencanaan Tahunan dan Semester
Beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seorang pendidik dalam membuat perencanaan tahunan dan semester:
1)      Untuk memulai kegiatan awal tahun ajaran baru, antara lain penyusuna jadwal dan pengadaan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran pelaksaan program kegiatan bermain anak didik.
2)      Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan mingguan dan harian serta pembelanjaan fasilitas-fasilitas keperluan semester.
b.      Perencanaan Kegiatan Bermain Mingguan dan Harian
Perencanaan satuan kegiatan mingguan adalah penyusunan persiapan pembelajaran yang akan dilakukan pendidik dalam satu minggu. Perencanaan satuan kegiatan harian adalah penyusunan persiapan pembelajaran yang akan dilakukan pendidik dalam satu hari untuk meningkatkan kecerdasan holistic anak dengan mengacu menu pembelajaran generic.
1)      Kegiatan mingguan adalah kegiatan yang secara pasti bisa diprogramkan setiap minggu. Misalnya, setiap hari senin deprogram Tanya jawab bagi anak didik, hari sabtu deprogram kegiatan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bermain yang telah diselenggarakan.
2)      Kegiatan harian antara lain kegiatan bermain yang akan diberikan kepada anak didik, termasuk memeriksa kebersihan dan ketertiban ruang bermain anak  didik. Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan perencanaan tahunan dan semester. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan meliputi:
1.      Tema kegiatan
2.      Kelompok yang akan melakukan kegiatan bermain
3.      Semester dan tahun ajaran
4.      Jumlah waktu
5.      Hari dan tanggal pelaksanaan
6.      Jam pelaksanaan
7.      Tujuan kegiatan bermain
8.      Materi yang akan dimainkan sesuai dengan tema
9.      Bentuk kegiatan bermain
10.  Setting lingkungan
11.  Bahan dan alat yang diperlukan dalam bermain
12.  Evaluasi perkembangan anak
Pendidik mengidentifikasi perilaku anak didik yang perlu dibentuk melalui pembiasaan. Hal ini dapat terwujud dalam kegiatan sehari-hari di Kelompok Bermain, seperti kemandirian dalam melepas dan memakai sepatu, mengambil makanan dan minuman, membereskan alat makan dan minumnya dan membereskan alat mainannya.
Pendidik juga mengidentifikasi kemampuan dasar anak didik yang perlu dikembangkan, seperti moral, social emosional, kemampuan berbahasa, kognitif, seni, fisik dan motorik.

c.       Perencanaan persiapan jenis permainan
1)      Perencanaan persiapan jenis permainan adalah segala sesuatu yang diperlukan sebelum melaksanakan proses kegiatan bermain.
2)      Tujuan penyusunan persiapan jenis permainan adalah:
a)      Agar anak mendapatkan kesempatan bermain yang bervariasi dan cukup waktu.
b)      Agar anak mendapatkan stimulasi pendidikan yang optimal sehingga semua potensi anak dapat dikembangkan dengan baik.
c)      Agar memudahkan pendidik dalam megarahkan dan mendampingi anak didik dalam kegiatan bermain
d)     Agar memudahkan pendidik melaksanakan pengewasan dan evaluasi keberhasilan kegiatan bermian dalamm mencapai tujuannya.

3.      Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Kelompok Bermain mengacu oada Kalender Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Kantor Departemen Pendidikan Nasional yang berisi jadwal kegiatan-kegiatan pendidikan, yaitu:
a.       Jadwal Kegiatan Bermain
Ada lima hal yang ditetapkan dalam kegiatan bermain, yaitu:
1)      Kegiatan bermain yang akan dimainkan anak didik
2)      Alat permainan edukatif yang akan dimainkan anak didik
3)      Waktu untuk menyelenggarakan kegiatan bermain
4)      Tempat untuk menyelenggarakan kegiatan bermain
5)      Tenaga pendidik yang bertugas mendampingi anak bermain
Dalam penyusunan jadwal berdasarkan tema tidak harus sama dengan urutan dan alokasi waktu, melainkan disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak saat tema itu dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1)      Usia 2-3 tahun, kegiatan bermain per minggu minimal 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan minimal selama 2 jam dengan pertemuna ideal selama 4 jam.
2)      Usia 4-6 tahun, kegiatan bermain per minggu minimal 5 kali pertemuan dan maksimal 6 hari. Tiap pertemuan minimal selama 2,5 jam dengan pertemuan idela selama 6 jam.
3)      Jadwal libur sekolah  dalam menyambut hari-hari besar nasional dan keagamaan.
Jenis kegiatan main harus sesuai dengan perkembangan anak sehingga anak senang dan mau mematuhi peraturan yang diberikan.
Contoh pengaturan waktu kegiatan main:
r  Pembukaan                              : 15 menit
r  Saat llingkaran                        : 15 menit
r  Kegiatan main                         : 60 menit
r  Saat mengingat kembali          : 15 menit
r  Istirahat                                   : 30 menit

b.      Pelayanan Bimbingan
1)      Bimbingan kepada anak
a)      Mencakup pelayanan bimbingan kepada anak didik misalnya: membantu mengenal lingkungan Kelompok Bermain dan rumahnya, membantu memahami bakat dan minatnya, membantu mengenal kemampuan dirinya sendiri.
b)      Mencakup penilaian bimbingan kepada anak didik untuk mengetahui sejauh mana anak dapat mengenal lingkungan Kelomppok Bermain dan rumahnya, bisa memahami bakat dan minatnya serta bisa mengenal kemamppuan dirinya sendiri.
2)      Bimbingan kepada orang tua
a)      Memberikan informasi yang diperlukan orang tua berkenaan dengan keadaan anaknya, memberikan bantuan cara mengatasi maslah anak, membantu memahami keseluruhan kegiatan bermain dilembaga yang bersangkutan.
b)      Memberikan informasi yang diperlukan orang tua tentang proses pembelajaran di Kelompok Bermain.
c)      Pembinaan kepada orang tua anak didik mengenai tunbuh kembang anak, kesehatan anak, gizi anak dan program pembelajaran di Kelompok Bermain.
4.      Evaluasi
a.       Evaluasi atau penilaian kegiatan bermain merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak didik sebagai hasil kegiatan bermainnya. Tujuannya adalah  untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan anak didik dari waktu ke waktu. Bentuknya dapat berupa narasi yang menggambarkan perkembangan kemampuan anak didik selama waktu tertentu. Cara mengevaluasi adalah dengan mengamati perilaku anak ketika bermain misalnya mengamati perkembangan moral, social emosional, kemampuan berbahasa, daya pikir, fisik dan motorik, serta hasil karyanya.
b.      Kegiatan evaluasi dilakukan sebagai berikut:
1)      Pencatatan kehadiran anak didik harus dilakukan agar dapat diketahui anak didik yang rajin dan selalu mengikuti kegiatan bermain. Dengan adanya pencatatan kehadiran anak dapat diketahui anak didik yang kadang-kadang atau sering tidak masuk, sehingga pengelola atau pendidik dapat memberikan pembinaan dengan terlebih dahulu mengetahui sebab-sebabnya. Misalnya, anak sakit atau pergi dengan orang tuanya. Ada juga anak tidak masuk karena ingin ditunggu oleh ibunya, malu atau takut dengan orang lain. Untuk memecahkan masalah tersebut, maka perlu difikirkan bagaimana cara menciptakan lingkungan kelompok bermain yang menyenangkan bagi anak didik. Pengelola dan pendidik harus bisa bersikap sebagai oran tua dan teman bagi anak, ramah, menyenangkan, dan tidak ditakuti anak.
2)      Pencatatan kegiatan anak didik dapat dilakukan denga cara membuat catatn anekdot. Anekdot adalah jenis pengamatan yang berupa narasi atau cerita tentang perilaku anak.
3)      Berdasarkan catatan tersebut pengelola atau pendidik dapat mengetahui factor-faktor penyebabnya sehingga dapat mencari pemecahan yang efektif.
c.       Hasil evaluasi anak diserahkan melalui orang tuanya secar berkala misalnya setiap bulan, per triwulan, semester atau per tahun.






BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Program pembelajaran di TK terdiri atas pengelolaan pembelajaran yang didalamnya terdapat pengaturan ruangan kelas, pengorganisasian anak didik,dan pengaturan alat/ sumber belajar. Adapun bidang pengembangan di TK meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Selain itu juga terdapat prinsip-prinsip pembelajaran, asas-asas pembelajaran dan metode pembelajaran di TK. Didalam asas pembelajaran terdapat asas apersepsi, asas kekonkretan, asas motivasi, asas bekerja sendiri, asas kerja sama (kooperatif), asas individualisasi, asas korelasi dan  asas belajar seumur hidup. Didalam metode pembelajarannya terdapat berbagai metode yaitu metode bercerita, metode bercakap-cakap, metode Tanya jawab, metode karyawisata, metode demonstrasi, metode sosiodrama atau bermain peran dan metode eksperimen.
Kegiatan pembelajaran di kelompok bermain meliputi  prinsip pendidikan, perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
2.      Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca, terutama bagi kita calon pendidik.











DAFTAR ISI

Aqib Zainal. 2009. Belajar dan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung. Yrama Widya

Suryadi Ace. 2006. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta. Direktorat pendidikan anak usia dini

Trianto. 2009. Mengembangkan pembelajaran tematik.  Jakarta. Prestasi Pustja Publisher

Yus Anita. 2011. Penilaian Perkembangan belajar anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta.  

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain,2006.

7 komentar:

  1. Mohon ma'af sebelumnya apa bila pertanyaan saya tidak pas untuk ditanyakan disini.

    Mengapa MANASIK HAJI diterapkan kepada program pendidikan TK dan PAUD..???

    Terimakasih, mudah-mudahan tersampaikan kepada para yg membuat programnya..

    BalasHapus
  2. mohon maaf apa bila jawaban ini kurang pas untuk Memberikan pemahaman ilmu dasar manasik haji kepada siswa siswi anak PAUD, juga diharapkan dapat berimbas kepada orangtua siswa sehingga yang sudah mampu untuk melaksanakan ibadah haji memiliki ketertarikan untuk melaksanakan rukun islam ke-5 tersebut.
    @Karena anak-anak usia 4-6 tahun memiliki daya ingat yang kuat, diharapkan juga dengan adanya kegiatan ini bisa merangsang mereka jika sudah dewasa kelak untuk berkeinginan (niat) melaksanakan ibadah haji.

    BalasHapus
  3. SANGAT BERMANFAAT PAK,SEBAGAI REFERENSI KAMI YANGADA DI PEDALAMANINI,TERIMA KASIH

    BalasHapus
  4. Gambling problem with gambling: Casinos, bonuses and withdrawal
    The list includes casinos that allow 아산 출장마사지 you to withdraw money. Gambling problems with gambling. 문경 출장마사지 Gambling problem with gambling. Gambling problem with gambling. Gambling problem 논산 출장샵 with gambling. Gambling problem with gambling. Gambling problem with 양주 출장마사지 gambling. 평택 출장안마 Gambling problem with gambling.

    BalasHapus